Membuka usaha kecil-kecilan banyak macamnya, baik itu online atau offline. Di artikel ini kita akan membahas usaha kecil – kecilan yang berbasis offline alias membuka usaha toko kecil atau warung. Salah satu usaha kecil-kecilan yang bisa dicoba adalah usaha toko kelontong. Peminat toko kelontong akan selalu ada dari masa ke masa. Sebab, usaha ini menjual berbagai kebutuhan sehari-hari.
Toko kelontong menjual segala macam kebutuhan rumah tangga. Sembilan bahan pokok (Sembako) yang terdiri dari, beras, gula pasir, minyak goreng, telur, juga susu sudah lazim ada di toko kelontong. Tidak hanya menjual sembako, toko kelontong juga menjual komplementer lainnya, makanan ringan, dan jajanan lainnya.
Dikutip dari buku “Untung Berlipat Modal 1 Juta”, membuka usaha toko kelontong diperkirakan membutuhkan modal awal mulai dari sekitar Rp 2,3 juta. Perhitungannya, pengusaha toko kelontong akan balik modal dalam waktu kurang lebih satu bulan. Bisnis ini diperkirakan dapat menghasilkan keuntungan per bulannya sebesar Rp 2,4 juta.
Namun, untuk memiliki penghasilan dari usaha toko kelontong harus mempersiapkan beberapa hal. Apa sajakah yang harus disediakan sebelum memulai usaha ini?
Mempersiapkan Usaha Toko Kelontong Sendiri
1. Pilih Lokasi Strategis
Membuka usaha apa pun yang berbentuk offline, yang harus dipikirkan secara paling utama adalah lokasi. Lokasi akan mempengaruhi banyak atau sedikitnya pembeli yang akan datang ke toko kita. Karena itu, lokasi yang paling tepat dan strategis adalah di tengah pemukiman. Kamu bisa memanfaatkan rumah kamu sebagai lokasi toko kelontong. Dengan begitu, modal yang kamu perlukan menjadi lebih sedikit.
2. Cari Supplier Barang Berkualitas dan Murah
Cari supplier yang konsisten bisa memenuhi kebutuhan barang yang kamu butuhkan untuk dijual di toko sembako. Selain barang yang berkualitas, harga yang murah menjadi perhatian. Jangan hanya mencari satu supplier saja, coba untuk mencari tiga atau lima bahkan lebih supplier untuk memenuhi kebutuhan bisnis agar barang tetap konsisten tersedia di toko kelontong milikmu.
Ketersediaan barang sangat penting bagi toko kelontong. Jangan sampai kamu kehabisan stok barang. Hal ini akan merugikan ketika ada pembeli yang sangat membutuhkan barang tersebut malah beralih ke toko lain.
3. Perkirakan Produk yang akan Dijual
Ada beberapa hal yang harus dipikirkan untuk memutuskan barang-barang apa saja yang akan dijual di toko kelontong nanti. Kamu harus memilih barang yang selalu dibutuhkan oleh calon pembeli. Misalnya jika kamu di area taman rekreasi, sediakan produk-produk yang selalu dibutuhkan oleh para pengunjung seperti snack dan minuman dingin atau jajanan lainnya.
Ini akan menciptakan siklus penjualan yang konstan karena kamu menjual barang-barang yang selalu dibutuhkan oleh para pembeli. Selain itu, ada baiknya jika kamu menyediakan sesuatu yang sedang trending, yaitu produk-produk yang sedang terkenal dan sesuai dengan demand produk dari pembeli.
4. Riset Demand Calon Pembeli
Setiap tempat bisa saja memiliki demand yang berbeda. Tidak perlu bingung untuk memikirkan cara-cara untuk mengetahui demand dari calon-calon konsumen di sekitar area penjualan. Yang perlu kamu ketahui adalah jenis-jenis orang yang berada di sekitar toko kelontong. Contohnya, di daerah masyarakat atau perumahan yang penuh dengan IRT (Ibu Rumah Tangga), mereka biasanya membutuhkan barang-barang untuk pekerjaan rumah tangga seperti alat-alat pembersih.
5. Analisis Kompetitor Terdekat
Saat kamu membuka usaha toko kelontong di daerahmu, perlu diperhatikan adakah usaha toko kelontong lainnya yang terdekat. Seberapa jauhkan dari usaha toko kelontong lainnya dengan yang kamu punya. Sebab, konsumen cenderung akan membeli ke tempat yang lebih dekat, dengan harga yang murah dari yang lain.
Selain itu analisa lainnya yaitu kelemahan dan kekuatan dari kompetitor. Kamu bisa tahu apa yang bisa dikembangkan untuk bersaing dengan kompetitor kamu dan mengambil celah dari kekurangan mereka.
6. Siapkan Berkas Untuk Perizinan
Meski usaha toko kelontong merupakan usaha kecil-kecilan, penting sekali untuk memiliki surat izin usaha. Hal yang normal untuk disiapkan setiap pengusaha yang menjalankan usaha perseorangan yang dijalankan oleh mereka sendiri adalah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), sejalan dengan UU nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
Jika kamu tidak memiliki SIUP, kamu dipidana selama 4 tahun atau harus membayar Rp 10 miliar. Pasti kamu mau kedua hal ini terjadi terhadap usaha toko kelontong kamu. Beberapa berkas juga penting untuk Anda siapkan sebelum membangun bisnis warung sembako, seperti Perjanjian Sewa Menyewa, Izin Mendirikan Bangunan, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Untuk cara membuat izin usaha kamu bisa membaca artikel yang telah dibuat ALAMI sebelumnya yang berjudul “Begini Cara Membuat Izin Usaha Online, Bebas Antre Sehari Jadi!”
7. Pentingkan Kepuasan Pelanggan
Setelah usaha toko kelontong jadi dan buka, maka kepuasan pelanggan adalah sangat penting. Membuka usaha toko kelontong menjual berbagai kebutuhan masyarakat dan orang-orang di sekitar tempat tinggal kamu. Oleh karena itu dengan usaha toko kelontong milikmu akan mempermudah masyarakat mendapatkan kebutuhannya.
Service atau pelayanan sangatlah penting untuk menciptakan reputasi yang baik bagi toko kelontong Anda. Tentunya juga dapat menambah potential customers untuk berbelanja di tempat kamu.
Mengaplikasikan 5S (Senyum Salam Sapa Sopan Santun) setiap kali kamu menyapa pembeli, selalu menyiapkan uang kembalian, sampai mengucapkan terima kasih dengan memberikan senyuman yang tulus akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan dari pembeli.
Butuh Modal untuk Toko Kelontong? Amartha Solusinya
Dahulu untuk meminjam sejumlah uang, kita harus bertatap muka langsung atau datang ke bank untuk mengurus pengajuan. Sekarang semua sudah berubah! Sekarang, semua bisa dilakukan melalui gawai, yakni melalui peer to peer lending (P2P), platform pinjam-meminjam uang secara online. Salah satu yang menyediakan jasa ini adalah Amartha.
Amartha adalah salah satu perusahaan fintech investasi crowdfunding Indonesia atau teknologi finansial P2P di Indonesia. Perusahaan ini menyediakan situs web yang menghubungkan pendana urban dengan pengusaha mikro dan kecil di pedesaan. Lewat perusahaan ini, pelaku usaha mikro yang membutuhkan modal kerja untuk tumbuh akan terhubung dengan pendana yang mencari alternatif pendanaan yang lebih menguntungkan dibanding instrumen pendanaan konvensional.
0 Komentar